The Concept of Madurese Customary Inheritance from the Perspective of Anthropology and Islamic Law

Masduki Masduki; Dzulfikar  Rodafi; Syamsu  Madyan

doi:10.54437/urwatulwutsqo.v14i2.2384

Authors

Masduki Masduki Universitas Islam Malang, Indonesia
Dzulfikar Rodafi Universitas Islam Malang, Indonesia
Syamsu Madyan Universitas Islam Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54437/urwatulwutsqo.v14i2.2384

Keywords:

customary inheritance, anthropology, Islamic law

Abstract

The Pakaan Dajah Village community in Madura has a tradition of inheritance distribution that deviates from the faraid system of Islamic law. In other words, this village has an inheritance distribution system that does not conform to the distribution of inheritance as outlined in Islamic law. This study examines the implementation of customary inheritance from the perspective of legal anthropology and Islamic law using a juridical-empirical and juridical-sociological approach through qualitative methods. Data were collected through literature studies, interviews, observations, and documentation. The results show that inheritance distribution is carried out in two ways: during the testator's lifetime through a gift or will, and after the testator's death through deliberation and consensus among the heirs. This tradition tends to divide assets equally without distinction of gender, because men and women are considered to have equal value and roles in the family. This tradition is considered fairer and minimizes conflict, and is deeply rooted in society. Contextually, this inheritance practice can be justified because it is in line with the principle of deliberation and consensus in Islam and can be categorized as takharuj in Hanafi jurisprudence, although under certain conditions, the distribution can still be returned to the faroid system.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abduh, M. (2024). Penyelesaiannya Pembagian Warisan Tanpa Melalui Pengadilan Melalui Metode Tashaluh. Ahwaluna | Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1). https://doi.org/10.70143/ahwalunajurnalhukumkeluargaislam.v1i1.320

Abrori, A. R., & Lisdiyono, E. (2024). Pembatalan Hibah Terhadap Harta Bersama Pada Pihak Ketiga (Studi Putusan Pengadilan Agama Ambarawa Nomor 0079/Pdt.G/2013/PA.Amb). Jurnal Akta Notaris, 3(1), 1–15. https://doi.org/10.56444/aktanotaris.v3i1.1679

Adistyan, M. (2024). Urgensi Pendidikan Al-Qur’an Bagi Remaja di Era Digital. Al-Urwatul Wutsqa, 4(2).

Akbar, M. A., Amilda, A., & Padila, P. (2022). Meraje Anak Belai Dalam Pernikahan di Desa Pinang Belarik, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim. Tanjak: Sejarah Dan Peradaban Islam, 2(3), 297–308. https://doi.org/10.19109/tanjak.v2i3.14028

Althaf, E. M. C. dan R. (2023). Eksistensi Hukum Waris Adat Dalam Sistem Hukum Di Indonesia. Bureaucracy Journal, 3(3).

AR, Z., Rosalina, M., & Jehan, A. (2023). Problematika Gugatan Perdata Terhadap Ahli Waris Pelaku Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi Dan Informasi Hukum Dan Masyarakat, 22(2), 316–326. https://doi.org/10.30743/jhk.v22i2.6495

Azizah, M., Hasan, M. S., & Jamaludin, J. (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Pembagian Waris (Kajian QS. An Nisa’ Ayat 11 dan 12). Urwatul Wutsqo: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 12(1), Article 1. https://doi.org/10.54437/urwatulwutsqo.v12i1.866

CAESAR, L. Z. T. (2019). Perkembangan Pembagian Harta Waris Pada Masyarakat Suku Tengger Sebagai Akibat Perkawinan Beda Suku. repository.unair.ac.id.

Dominikus, Rato. (2015). Hukum Perkawinan Dan Waris Adat Di Indonesia. LaksBang PreesIndo.

Fardayana, T. B., & Ambarwati, M. D. (2024). Penyelesaian Sengketa Waris Pada Pengadilan Agama (Studi Putusan Pengadilan Agama Sby No. 3562/Pdt.G/PA.SBY/2023). Journal Justiciabelen (JJ), 4(1), 27. https://doi.org/10.35194/jj.v4i01.3906

Farhansyah, M. J., & Irawan, D. (2023). Terhalangnya Waris Beda Agama Dalam Pandangan Maqashid Al-Syariah Putusan (Studi Analisa Putusan Pengadilan Agama Depok No.0164/Pdt.P/2019/Pa.Dpk). Rayah Al-Islam, 7(3), 962–976. https://doi.org/10.37274/rais.v7i3.790

Fitri, N., & Syawali, H. (2024). Pembagian Harta Bersama berupa Royalti Lagu/Musik dalam Gugatan Cerai Dikaitkan dengan Putusan Nomor 1622/Pdt.G/2023/PA.JB. Bandung Conference Series: Law Studies, 4(2), 964–970. https://doi.org/10.29313/bcsls.v4i2.14151

Husain, M. I. N. H., & Afif, A. (2024). Tradisi Buwuh Pernikahan Di Desa Panjang Jiwo. SHAKHSIYAH BURHANIYAH: Jurnal Penelitian Hukum Islam, 9(1), 37–48. https://doi.org/10.33752/sbjphi.v9i1.4502

Mallo, A., B., S., & Insani, N. (2023). Kedudukan Hukum Sertifikat Hak Milik dalam Sengketa Pertanahan: Analisis Putusan Pengadilan Negeri Kota Gorontalo Nomor 2/Pdt.G/2020/PN Gto. Al-Mujtahid: Journal of Islamic Family Law, 3(2), 115. https://doi.org/10.30984/ajifl.v3i2.2742

Mertokusumo, S. (2012). Pengantar Metode Penelitian Hukum (6th ed.). PT. Rajagrafindo Persada.

Perwira, M. S. P., & Nugraheni, A. S. C. (2024). Kedudukan Hak Waris Seorang Transeksual Yang Telah Mengganti Identitas Jenis Kelaminnya Melalui Putusan Pengadilan Negeri. Jurnal Privat Law, 12(1), 137. https://doi.org/10.20961/privat.v12i1.50508

Putra, S. A. A. (2023). Pandangan Hakim Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri Ponorogo tentang Perkawinan Beda Agama. Rechtsvinding, 1(2), 63–70. https://doi.org/10.59525/rechtsvinding.v1i2.298

putu Yuliana kemalasari, N. (2023). Legal Certainty On Astra Children’s Inheritance Rights For Recognition Of Biological Children Based On State Court Decisions. Vyavahara Duta, 18(2), 72–82. https://doi.org/10.25078/vyavaharaduta.v18i2.3024

Riyanto, R., & Arifin, M. (2024). Harta Waris Istri yang Murtad (Tinjauan Ahli Fikih Waris terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Agama Makassar No.59/pdt.g/2009/PTS.MKS). Rayah Al-Islam, 8(3), 1477–1498. https://doi.org/10.37274/rais.v8i3.1090

Rusli, H. (2018). Metode Penelitian Hukum Normatif: Bagaimana? Law Review, Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, 1(2).

Sanaky, F. A. R., & Fahmi, M. N. (2024). Wasiat Wajibah Pada Kasus Kewarisan Beda Agama (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Kabanjahe No. 2/Pdt.G/2011/Pa-Kbj Dalam Perspektif Maqasid Al-Syari’ah). Rayah Al-Islam, 8(3), 1436–1451. https://doi.org/10.37274/rais.v8i3.1087

Sanjaya, G. R., & Putranto, B. A. (2023). Analisis Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige terhadap Penerapan Hukum Waris Adat Batak dalam Pembagian Hak Waris. Mandub?: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 2(1), 189–198. https://doi.org/10.59059/mandub.v2i1.893

Simanjuntak, V. W., Latupono, B., & Lakburlawal, M. A. (2024). Hak Perempuan Dalam Pembagian Harta Waris Adat Batak Toba (Studi Kasus Putusan Pengadilan No 564/PDT.G/2015/PN MDN). TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 4(5), 385. https://doi.org/10.47268/tatohi.v4i5.2442

Susanto, Z., Supriyatni, R., & Rubiati, B. (2024). Tinjauan Yuridis Mediasi Sengketa Tanah Wakaf di Pengadilan Agama Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 Te. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 3(2), 190–206. https://doi.org/10.58812/jhhws.v3i02.1078

Tanaya, C. (2023). Penetapan Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Beda Agama (Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor: 16/Pdt.G/2015/PTA.Yk). Jurnal Hukum, Politik Dan Kekuasaan, 3(2), 191–204. https://doi.org/10.24167/jhpk.v3i2.6220

Triyanto, I., & Wardani, W. I. (2023). Penyelesaian Sengketa Tanah Melalui Putusan Perdamaian Oleh Pengadilan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Demak Nomor:5/Pdt.g/2018/PN.DMK). Jurnal Akta Notaris, 2(1), 58–67. https://doi.org/10.56444/aktanotaris.v2i1.894

Wasik, Moh. (2023). Kewarisan Adat Madura perspektif Maqasid Syariah.

Zami, S. Z. (2019). Keberlakuan Hukum Waris Adat Bali di Karangasem Bali dengan Hukum Waris Adat Bali pada Suku Tengger. Dinamika.