Mashlahah's Perspective on Two Marriage Contracts for Children Out of Wedlock

Muhammad Alawy  Rangkuti; Hasan  Matsum; Dhiauddin  Tanjung

doi:10.54437/urwatulwutsqo.v14i1.2265

Authors

Muhammad Alawy Rangkuti Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Hasan Matsum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Dhiauddin Tanjung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54437/urwatulwutsqo.v14i1.2265

Keywords:

Maslahah, Two Contracts, Children Out of Wedlock, Islamic Law

Abstract

This study aims to examine the practice of two marriage contracts for illegitimate daughters in Deli Serdang Regency from the perspective of mashlahah. This study uses a qualitative approach with a descriptive analytical method through interviews, observations, and documentation. The study results indicate that the first contract carried out by the guardian judge is legally valid under Islamic law because it fulfills the pillars and requirements of marriage. In contrast, the second contract carried out by the biological father is only symbolic and has no legal force. Implementing the second contract is intended to maintain the honor of the family and cover up past disgrace, so it is seen as a form of mashlahah mursalah that is tolerated as long as it does not conflict with the basic principles of sharia. Therefore, this phenomenon reflects a social need that demands a wise, contextual, and community-oriented Islamic legal approach

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amri, M. (2018). Konsep Maslahat Dalam Penetapan Hukum Islam (Telaah Kritis Pemikiran Hukum Islam Najamuddin At- ThuFi). Et-Tijarie: Jurnal Hukum Dan Bisnis Syariah, 5(2). https://doi.org/10.21107/ete.v5i2.4585

Azhar, I. S. (2020). Relasi Maslahat Mursalah Dengan Maqoshid Syari’ah Dalam Penetapan Hukum Fikih. Jurnal Tazkiya, IX(1), 44. https://doi.org/10.58518/equality

Aspandi. (2017). Pernikahan Berwalikan Hakim Analisis Fikih Munakahat dan Kompilasi Hukum Islam. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 5(1), 85–116. https://doi.org/10.21274/ahkam.2017.5.1.85-116

Asia, N., et al. (2024). Perpindahan Wali Nasab Kepada Wali Hakim Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Peraturan Undang Undang Dasar di Indonesia (Studi Kasus di KUA Pajarakan). MOTEKAR: Jurnal Multidisiplin Teknologi Dan Arsitektur, 2(1), 383–388. https://doi.org/10.57235/motekar.v2i1.2330

Asy’ari, M. R. (2022). Mashlahah dalam Maqasid Syari’ah. Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir Dan Pemikiran Islam, 3(1). file:///C:/Users/HP/Downloads/Mashlahah_dalam_Maqasid_Syariah.pdf

Fadhila, A., et al. (2025). Rekonstruksi konsep maslahah dalam perspektif filsafat hukum islam kontemporer. Jurnal Media Akademik (JMA), 3(5).

Ghafur, F., Kanggas, F. Z. H., & Lahuri, S. Bin. (2020). Kedudukan Pencatatan Perkawinan Dalam Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia. SYARI’AH: Journal of Indonesian Comparative Syari’ah Law, 3(2), 219. https://doi.org/10.21111/jicl.v3i2.5389

Hafas, I. (2021). Pernikahan Sirri Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif. Tahkim (Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam), 4(1), 41–58. https://doi.org/10.29313/tahkim.v4i1.7018

Haq, A., et al. (2017). Formulasi Nalar Fiqh Telaah Kaidah Fiqh Konseptual. Khalista.

Irade, A. S. L., et al. (2024). Hakikat Tujuan Pernikahan dalam Pandangan Hukum Islam. Prosiding Kajian Islam Dan Integrasi Ilmu Di Era Society 5.0, 3, 194–197.

Masruchi, Z. A. (2023). Hukum Islam: Maslahah Mursalah Berdasarkan Perspektif Emapat Madzhab dan Ahli Ushul Fiqh. Moderasi?: Journal of Islamic Studies, 3(1), 102–130. https://doi.org/10.54471/moderasi.v3i1.44

Mawardi., Bustami, Z., Mawardi Muhammad Saleh, H. A. (2021). Mafhum Muwafaqah Dan Implikasinya Terhadap Masalah-Masalah Furu’Iyyah. Hukum Islam, 21(1), 1–23.

Mujennih., Alfitri., & Idris, H. (2024). Kafa ’ ah Dalam Membina Keluarga Harmonis?: Suatu Tinjauan Konseptual Dalam Pernikahan Perspektif Maslahah. Jurnal Kolaboratif Sains, 7(6), 1963–1975. https://doi.org/10.56338/jks.v7i6.5402

Nasoha, A. M. M., et al. (2024). Analisis Maslahah dalam Konsep Perwalian Pernikahan Anak Luar Nikah Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam. El-Faqih: Jurnal Pemikiran Dan Hukum Islam, 10(1), 134–150.

Ningrum, I. S. (2017). Dasar-Dasar Para Ulama Dalam Berijtihad dan Metode Istinb??h Hukum. Mizan; Jurnal Ilmu Syariah, FAI Universitas Ibn Khaldun (UIKA) BOGOR, 5(1), 93–108. http://www.jurnalfai-uikabogor.org

Nurhasnah, N. (2024). Hukum Pernikahan dalam Islam: Analisis Perbandingan Konteks Menurut 4 Mazhab. Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 15. https://doi.org/10.47134/pjpi.v1i2.72

Raihan, M., et al. (2024). Pembatalan Perkawinan Akibat Wali Nikah Tidak Sah: Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 24/Pdt.G/2020/Ms.Bna. Al Rasikh: Jurnal Hukum Islam, 13(2), 270. https://www.academia.edu/download/102916705/366.pdf

RI, K. A. (2015). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Al-Hadi Media Kreasi.

SALLOM, D. S. (2022). Syarat Ijab Kabul Dalam Perkawinan: Ittihad Al-Majlis Dalam Akad Nikah Perspektif Ulama Empat Madzhab. Hukum Islam, 22(2), 152. https://doi.org/10.24014/jhi.v22i2.17428

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.

Syamsuddini, M. N. (2022). Konsep Al-Maslahat Al-Mursalah Menurut Imam Al-Ghazali Dan Imam Malik (Studi Eksklusif Dan Inklusif). Al Yasini?: Jurnal Keislaman, Sosial, Hukum Dan Pendidikan, 7(1), 103. https://doi.org/10.55102/alyasini.v7i2.4691

Tohari, C. (2021). Kedudukan Wali Sebagai Syarat Sahnya Perkawinan Dalam Hukum Islam: Perspektif Historis dan Ushul Fiqh. Al -Maslahah, 17(1).

Wiranti, T. K. N., et al. (2020). Kedudukan Anak Yang Lahir Di Luar Pernikahan Di Tinjau Dari Kompilasi Hukum Islam. DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 208–215. https://doi.org/10.30596/dll.v5i2.3576

Waluyo, B. (2020). Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(1), 193–199. https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v2i1.135

Wiranty, T. K. N. (2023). Kedudukan Anak Luar Kawin Dalam Pandangan Hukum Islam. Ainul Haq: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(1), 79–92.