PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

Abstract

Abstract: Regional autonomy era has influenced the changing of government paradigm from centralistic to decentralize. Such autonomy as school autonomy in the form of School Based Quality Improvement Management (MPMBS). This article focused on the MPMBS improvement process, the head master role of MPMBS implementation, and the supporting and inhibiting factors of the head master role. The research was done in MTs Miftahun Najah Karanglo Mojowarno Jombang with qualitative as research design. Data collection tehcnique is using interview, obervation and documentation. The data then analyzed by reduction, display and conclussion drawing. The research result is the madrasah head is less intensive in disseminating the MPMBS implementation, the madrasah head prioritizes managerial roles over other ones. The obstacle factors are lack of socialization, lack of reference books about MPMBS, existing human resources who do not understand MPMBS, less transparent in implementing financial administration and lack of public participation. The supporting factors are madrasah get delegation of autonomy from the government, the support of all citizens of the madrasah, supporting socialization from Ministry of Religion, the government provides operational funding, the application of EMIS and the strong willingness of madrasah to improve the image.

Keywords: madrasah head, implementation, MPMBS 

Abstrak: Era otonomi daerah berdampak kepada perubahan paradigma pemerintahan, dari sentralistik kepada desentralistik, termasuk otonomi sekolah, sehingga muncul Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Artikel ini memfokuskan kajian kepada tiga hal, yaitu (1) proses penerapan MPMBS, (2) peran kepala madrasah dalam implementasi MPMBS, (3) faktor penghambat dan pendukung peran kepala madrasah dalam implementasi MPMBS. Tulisan kualitatif ini dari field research dengan menggunakan instrumen wawancara, observasi dan dokumentasi. Objek tulisan ini adalah MTs Miftahun Najah Karanglo Mojowarno Jombang. Analisis data menggunakan cara deskriptif kualitatif, yaitu reduction, data display dan conclusion drawing. Kesimpulan pertama artikel ini menunjukkan bahwa kepala madrasah masih kurang intensif dalam melakukan sosialisasi implementasi MPMBS di madrasah ini. Kedua, peran kepala madrasah dalam implementasi MPMBS yang cukup dominan adalah peran manajerial, peran-peran yang lain kurang intensif dilakukan. Ketiga, faktor penghambat antara lain kurangnya sosialisasi, minimnya buku-buku referensi tentang MPMBS, SDM yang ada kurang memahami MPMBS, pelaksanaan administrasi keuangan kurang transparan dan kurangnya partisipasi masyarakat. Faktor pendukungnya meliputi adanya pelimpahan otonomi dari pemerintah kepada madrasah, dukungan semua warga madrasah, Kementerian Agama terus mendorong sosialisasi, pemerintah memberikan bantuan dana operasional, penerapan EMIS dan kemauan kuat dari madrasah untuk selalu memperbaiki citra.

Kata kunci: kepala madrasah, implementasi, MPMBS